Hai, 20!
Hari ini saya berulang tahun ke 20. Well, saya masih seperti mimpi karena ternyata usia saya sudah memasuki kepala dua. Namun bagi saya, bilangan hanyalah bilangan. Tua tapi tak bertambah dewasa apalah maknanya. Berulang tahun tapi tidak ikut menjumlah ketololan yang telah lewat setahun kebelakang pun apalah manfaatnya.
Di tahun-tahun sebelumnya saya sangat menyukai euphoria berulang tahun, seperti traktir sana sini, menerima berbagai macam kado dan kue, merayakannya bersama orang-orang tersayang akan tetapi saat ulang tahun saya yang ke 19 yaitu tahun kemarin, saya terlalu merayakannya, saya terlalu bersenang-senang hingga lupa bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan di hidup saya, saya lupa berdoa untuk hari-hari kedepan saya yang masih begitu panjang.
Setelah semua perayaan ulang tahun ke 19 saya berlalu, saya baru tersadar bahwa ulang tahun bukan hanya untuk sekadar bersenang-senang dan merayakannya. Bagi saya, ini adalah sebuah pengingat dimana waktu terus berputar dan usia saya semakin bertambah, lalu di usia saya yang saat ini menginjak kepala dua, saya sudah bisa apa? Semua itu berkecamuk di hati dan pikiran saya, bahwa ternyata sampai saat ini, hari ini, detik ini saya masih belum bisa apa-apa. Saya masih belum mempunyai sesuatu hal yang bisa saya banggakan. Bahkan terkadang, saya takut menjadi dewasa. Saya takut karena saya mengira diri saya belum siap dan tidak mampu untuk menjadi seorang dewasa yang penuh tanggung jawab.
Maka di ulang tahun yang ke 20 ini, alih-alih ingin merayakannya, justru saya merasa sedang dicambuk dan diingatkan oleh Tuhan, sudah seberapa kuatkah saya? Sudah seberapa hebatkah saya? Sudah seberapa dewasakah saya?
Pun begitu, saya amat berterimakasih atas segala doa juga harapan yang keluarga dan teman-teman saya rapalkan. Terimakasih karena sampai saat ini, kalian selalu berada disisi saya.
Di tahun-tahun sebelumnya saya sangat menyukai euphoria berulang tahun, seperti traktir sana sini, menerima berbagai macam kado dan kue, merayakannya bersama orang-orang tersayang akan tetapi saat ulang tahun saya yang ke 19 yaitu tahun kemarin, saya terlalu merayakannya, saya terlalu bersenang-senang hingga lupa bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan di hidup saya, saya lupa berdoa untuk hari-hari kedepan saya yang masih begitu panjang.
Setelah semua perayaan ulang tahun ke 19 saya berlalu, saya baru tersadar bahwa ulang tahun bukan hanya untuk sekadar bersenang-senang dan merayakannya. Bagi saya, ini adalah sebuah pengingat dimana waktu terus berputar dan usia saya semakin bertambah, lalu di usia saya yang saat ini menginjak kepala dua, saya sudah bisa apa? Semua itu berkecamuk di hati dan pikiran saya, bahwa ternyata sampai saat ini, hari ini, detik ini saya masih belum bisa apa-apa. Saya masih belum mempunyai sesuatu hal yang bisa saya banggakan. Bahkan terkadang, saya takut menjadi dewasa. Saya takut karena saya mengira diri saya belum siap dan tidak mampu untuk menjadi seorang dewasa yang penuh tanggung jawab.
Maka di ulang tahun yang ke 20 ini, alih-alih ingin merayakannya, justru saya merasa sedang dicambuk dan diingatkan oleh Tuhan, sudah seberapa kuatkah saya? Sudah seberapa hebatkah saya? Sudah seberapa dewasakah saya?
Pun begitu, saya amat berterimakasih atas segala doa juga harapan yang keluarga dan teman-teman saya rapalkan. Terimakasih karena sampai saat ini, kalian selalu berada disisi saya.
Dan untuk diri saya sendiri,
Selamat ulang tahun, Din. Selamatkan perasaan dan hidupmu dengan lebih baik lagi di tahun ini. Jangan mudah menaruh kepercayaan, jangan mudah dikecewakan karena hal-hal sepele, tapi tetaplah jadi seseorang yang selalu berusaha untuk mudah memaafkan.
Kamu akan selalu baik-baik saja. Karena Allah Maha Baik. :)
Selamat ulang tahun, Kak.
BalasHapusSemoga selalu dilindungi dan dicintai Allah. Aamin.
Amin. Terimakasih ya :)
Hapus